Friday, October 28, 2011

Fully Loaded : Arsitektur Neo Modern


Latar Belakang

Arsitektur modern merupakan bagian dari arsitektur postmodern.Masa sebelum masa arsitektur post modern adalah masa arsitektur modern yang merupakan masa bangkitnya arsitektur. Bangunan- bangunan arsitektur yang sebelumnya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi (memasukkan unsur tradisional) berubah menjadi sebuah karya arsitektur yang tidak memasukkan nilai seni, melainkan hanya memasukkan unsur ilmu saja dalam proses perancangannya. Kolom-kolom raksasa yang rapat dan balok- balok tebal mulai hilang dengan ditemukannya bahan-bahan bangunan baru dan sistem struktur yang baru pula melalui teknologi canggih.Karya-karya arsitektur raksasa seperti bangunan bertingkat tinggi dan bangunan bentang lebar dapat dengan mudah dilaksanakan melalui teknik-teknik pembangunan yang baru. Para arsitek dapat dengan mudah merealisasikan rancangannya sesuai dengan keinginannya (seperti ingin membangun sebuah bangunan bentang lebar tetapi bebas kolom) karena penemuan bahan / material bangunan baru yang bisa digunakan sesuai dengan keinginan arsitek dan konsumen.

Dengan tersedianya bahan-bahan baru dan dibarengi dengan teknik pelaksanaan yang cukup canggih maka arsitek seperti lebih bebas berkreasi melalui karyanya, sehingga yang timbul kemudian adalah sebuah karya arsitektur yang (jika dibaca secara arsitektural) berkuasa dan selalu ingin menjadi yang terbaik, yang nomer satu.Sebagian besar dari karya- karya arsitektur modern ini berupa bangunan tingkat tinggi (skyscraper) yang menjulang tinggi seolah-olah ingin terus mulur setinggi-tingginya.Apalagi dengan penggunaan material seperti beton, tampilan sebuah karya arsitektur modern terlihat sangat kaku.Karya-karya arsitektur modern bisa dikatakan monoton karena desainnya yang sebagian besar berbentuk kotak dari denah sampai dalam rupa tiga dimensi ditambah dengan desain facade yang diulang-ulang tanpa memasukkan unsur irama. 
 
Kesan-kesan yang ditimbulkan oleh karya-karya arsitektur modern tersebut agaknya mulai mengusik para arsitek yang dasarnya adalah orang seni. Mereka mulai merasa tidak enak dengan bentukan-bentukan yang kaku dan monoton tersebut. Mereka menganggap bahwa karya - karya arsitektur modern tidak mempunyai ekspresi seni yang menunjukkan bahwa karya tersebut adalah hasil dari kreasi seorang arsitek.Sampai kemudian (sekitar tahun 1970 -an), salah seorang arsitek pada masa itu, yaitu Charles Jencks, mengumumkan matinya arsitektur modern karena arsitektur modern dianggap terlalu otoriter, terlalu lemah, dan banyak mengalami kegagalan.

Bagaimana Arsitektur Neomoderen Bisa Muncul 

Sebagai bagian dari arsitektur post modern, munculnya arsitektur neo modern tentunya dilatarbelakangi juga oleh faktor- faktor seperti yang telah disebutkan di atas. Para tokoh arsitektur neo modern mulai berpikir bagaimana mengembalikan citra seorang arsitek yang mempunyai jiwa seni dan menampilkan kembali karya arsitektur yang mempunyai nilai seni, bukan karya yang kaku dan monoton seperti pada karya arsitektur modern. Pemikiran inilah yang mendorong para arsitek pada waktu itu untuk kembali memasukkan unsur seni dalam berarsitektur dan mulai memikirkan bentukan yang tidak menimbulkan kesan otoriter, melainkan sebuah bentukan yang berkesan ramah dan lebih luwes dengan façade yang seakan-akan begerak karena berirama.

 Pengertian Arsitektur Neomoderen

Arsitektur neo modern muncul sekitar tahun 1970-an setelah masa arsitektur modern berakhir.Bentuk-bentuk arsitektur neo modern kebanyakan mengdopsi dari bentuk-bentuk arsitektur modern, tetapi tidak diambil begitu saja. Bentukan arsitektur modern kemudian diolah kembali menjadi suatu bentukan yang lebih berseni dengan menambahkan beberapa bentuk tambahan dan ornamen-ornamen detail baik dari segi structural maupun dari segi pemilihan warna.Pengolahan kembali bentuk dasar dari arsitektur modern ini mamppu menciptakan suatu gaya arsitektur baru yang tidak lagi berkesan kaku dan monoton, apalagi dengan masuknya unsur – unsure ilmu seni dalam berarsitektur seperti komposisi, emphasis, irama.Arsitektur neo modern adalah suatu aliran dalam dunia arsitektur yang lebih mengekspresikan arsitektur modern. 

Dalam arsitektur neo modern, dunia arsitektur kembali diwarnai dengan seni, penerapan kreatifitas dari para arsitek tidak hanya megandalkan ilmu dan teknik semata, melainkan juga mengandalkan seni dalam berarsitektur.Kesan bangunan yang ditimbulkan tidak lagi menjadi kaku dan monoton, tetapi menjadi lebih luwes dan peduli terhadap lingkungan karena adanya penambahan bentuk-bentuk baru pada bentuk dasar yang solid yang meskipun tidak dominan tetapi mampu melemahkan bagian dominan yang mengandung unsure kaku teersebut.Dalam arsitektur neo modern, warna dimunculkan sebagai upaya untuk menghias bangunan, menghadirkan unsure irama supaya bangunan tidak kelihatan monoton. 

Paham- paham yang dianut dalam arsitektur neo modern ini antara lain adalah :
-  Menggunakan bentuk-bentuk / style secara tidak sadar ( unconscious style), bebas berekspresi tanpa terikat oleh aturan –aturan yang ada maupun oleh kekuasaan manapun.
-         Pragmatic, menyangkut hal-hal praktis dalam proses perancangannya.
-         Menghilangkan kesan – kesan yang tidak cocok.
-         Menganut paham late- capitalist.
-         Mengandung bentuk- bentuk artistic yang mengejutkan.
-         Merupakan golongan elit yang professional.
-         Merupakan karya- karya yang murni ( holistic).
-         Para arsiteknya dituntut untuk memberi kelengkapan pada setiap karyanya.

Tokoh – tokoh arsitek yang ada di dalam aliran arsitektur neo modern ini antara lain: Morphosis, Kishokurokawa, Richard Meier, Norman Foster, Richard Rogers, Renzo Piano.

Ciri-ciri arsitektur neomoderen:
Para perancang bangunan dalam masa arsitektur neo modern sebagian besar mengurangi kekakuan bentuk geometri dengan cara menambahkan bentuk-bentuk geometri yang lain, seperti bentuk-bentuk lengkung pada bagian- bagian tertentu.

.
.
.

Aliran-aliran dalam Arsitektur Neomoderen

  1. Electicism (1950-1980-an)
Electicism merupakan aliran dalam arsitektur neo modern yang karya-karya arsitekturnya mempunyai sebuah citarasa bangunan yang baik.Setiap karya arsitektur yang dihasilkan menampilkan kekhidmatan, keseriusan, dan berkesan monumentalis. Para perancangnya mempunyai kebebasan penuh dalam memilih setiap style yang diinginkannya tanpa harus terikat oleh pemerintah dan peraturan manapun.
Setiap kesan yang ingin ditampilkan itu diwujudkan dalam karyanya yang kebanyakan terdiri atas kolom-kolom yang besar dengan balok-balok yang besar pula sehingga kelihatan menonjol. Selain itu, karya- karya arsitektur pada aliran ini membagi bangunan menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala, badan, dan kaki. Ketiga bagian bangunan itu merupakan hirarki dari suatu bangunan dan sering pula disebut sebagai prinsip antrophomarphisasi. 
Karya arsitektur pada aliran ini selalu mengutamakan unsur manusia didalamnya, sehingga representasi ide dari pemiliknya sangat diutamakan sedangkan fungsionalisme hanya dianggap sebagai syarat perancangan, karena menurut aliran ini selama ini fungsionalisme tidak selalu sesuai dengan keiginan pemilik. Oleh karena itu, dalam proses perancangannya, pemilik selalu diikutkan untuk memberikan informasi mengenai apa yang menjadi keinginannya sehingga karya yang akan dihasilkan nantinya akan menjadi sebuah karya yang benar- benar sesuai dengan apa yang menjadi keinginan pemiliknya.
Ciri-ciri lain dari aliran ini antara lain:
o       Dalam proses perancangan sebuah karya arsitektur, para perancangnya selalu memulainya dengan meneliti bagaimana kehidupan yang baik itu (semiotic group) dan berusaha melihat bagaimana latar belakang kehidupan manusia.
o       Semua yang ada di dalam electicism belum tentu dapat dimengerti sepenuhnya oleh modern karena estetika yang diwujudkan dalam karya- karya electicism merupakan penerapan dari karya arsitektur modern yang diekstrimkan.
o       Karya-karya dalam electicism tidak berkesan monoton dan meniru gaya dari arsitektur tertentu.
o       Untuk bangunan tingkat tinggi, electicism berusaha untuk tidakmenciptakan sebuah bangunan tingkat tinggi yang berkesan kotak.Jika bentuk dasarnya kotak maka untuk membuatnya tidak berkesan kotak, dilakukan pengolahan bentuk terutama pada sisi luarnya (façade).
o       Dalam setiap karyanya, electicism menambahkan adanya unsur emosional dan symbol- symbol. Unsur – unsur ini tidak dapat ditemukan dalam karya-karya arsitektur modern.
o       Menganut prinsip “good taste”.
o       Menganut gaya internasionalis (bisa ditempatkan dimana saja)    

                                                                         
The IBM Building

Pada gambar The IBM Building ini terlihat adanya pembagian bangunan, yaitu kepala, badan, dan kaki.Bagian kepala merupakan lantai- lantai teratas, digunakan sebagai ruang Me, bagian badan adalah ruang- ruang  efektif, dan bagian kaki adalh lantai dasar, dengan pengolahan pada tampak. Pada The IBM Building ini terlihat jelas mana yang termasuk kepala, badan, ataupun kaki. Pembedaan itu tampak karena pengolahan facadenya yang berbeda.

  1. Brutalism
Aliran ini sangat menentang kesan-kesan yang ditimbulkan dalam karya-karya arsitektur moder seperti kesan kaku dan monoton. Karya- karya pada aliran ini lebih bersifat tertutup, ringan, struktur terkesan kuat meski mengambang, menampilkan kesan berat bangunan karena kebanyakan menggunakan bahan fabricated (seperti beton).
Para perancang bangunan dalam aliran ini mengutamakan bentuk – bentuk sculpture, melawan perfeksionisme, melawan vernacular, berusaha mengutamakan bentuk–bentuk rasional, memunculkan kesan kejujuran, serta pemilihan material yang berkualitas.
Dalam aliran ini, karya-karyanya sangat memperhatikan skala, terutama dalam hubungan antara proporsi bangunan, lingkungan, dan kebudayaan manusia.Karya-karya dalam aliran ini condong ke arah aliran stucturalism dalam era modern yang mengekspos struktur, aliran Art Nouveau dengan bentuknya yang sangat ekstrim dan terkesan kacau, serta organic architecture dalam modern expressionist.

  1. Regionalism
Munculnya aliran ini dilatarbelakangi oleh adanya protes terhadap karya-karya arsitek seperti Walter Grophius dan Le Corbusier.Karya arsitektur yang dihasilkan pad amasa aliran ini berusaha menyesuaikan ciri bangunan dengan kebudayaan, iklim, dan struktur daerah setempat. Jadi berdasarkan kondisi lingkungan sekitar akan diciptakan suatu bangunan yang khas. Aliran ini mirip  dengan aliran arsitektur modern yang mana segala sesuatunya harus fungsional dan analityc.Hanya bedanya jika fungsionalisme dulu terkesan rapi dan monotonic, maka pada aliran regionalism ini akan lebih abstrak, lebih berani dalam menggunakan elemen-elemen  klasikal maupun modern.
Dalam aliran ini, karya-karya yang dihasilkan merupakan hasil pengolahan yang unik dan fantastis.Bentuk–bentuk dominan dalam karya arsitektur modern seperti kotak, diubah menjadi bentuk elips pada karya aliran ini.Sesuatu yang biasanya tidak diekspose pada tampilan luar bangunan menjadi diekspose dalam karya aliran ini. Elemen-elemen structural menjadi unsure yang dominan dan diekspose dalam karya arsitektural aliran ini.
Penggunaan material dari masa arsitektur modern seperti kaca, beton, dan baja diperlihatkan dengan jujur pada karya aliran ini.
Contoh : Abteiburg Museum, Hans Hollein. Banguann Abteiburg Museum ini mempunyai ciri-ciri regional tersendiri. Atapnya berbentuk datar dimaksudkan untuk menghindari hisapan angin pada atap. Selain itu juga terlihat menggunakan atap tembus pandang dan banyak glazing pada facadenya. Hal ini dikarenakan oleh daerah yan gmembutuhkan panas pada musim dingin sehingga dengan adanya elemen tembus pandang, maka sebagian panas matahari yang masuk bisa tersimpan di dalam banguann

  1. Contextual Architecture
Munculnya aliran ini dipengaruhi oleh factor lingkungan sejarah untuk keluar dari modern classicism dan dogma kompleks dari fungsionalisme. Hal ini menyebabkan karya arsitektur yang muncul menjadi berbeda satu sama lain, dan berusaha untuk menjadi landmark di kawasannya masing-masing dengan memodifikasi ciri-ciri bangunan modern sekitar yang diteruskan, dengan bentuk-bentuk yang agak ekstrim. Karena adanya keinginan untuk menjadikan karya arsitekturalnya sebagai sebuah landmark itu akhirnya timbul suatu hubungan yang positif dengan lingkungna sekitarnya. Inilah yang disebut sebagai contextual architecture. Karya arsitektur aliran ini menggabungkan antara arsitektur lama dan arsitektur baru melalui penggunaan ornamen-ornamen dekoratif yang memiliki nilai yang mendukung lingkungan sekiarnya secara keseluruhan.
Jadi, pada aliran contextual architecture ini sebenarnya bentuk yang diambil ialah bentuk – bentuk dari arsitektur modern, hanya saja kesan monoton dan keseragaman bentuk yang ditimbulkan dalam arsitektur modern dihilangkan, yaitu dengan cara memadu bentuk yang satu dengan bentuk yang lain secara lebih berani. Meskipun demikian, secara umum karya-karya yang dihasilkan dalma iliran ini tetap kelihatan menyatu dan bahkan terkadang monoton terhadap bangunan sekitarnya.

  1. Struturalism
Sekitar tahun 1960-an, Reinhard Gieselmann dan Oswald Mathias Ungers menulis artikel yang isinya menentang pemikirna yang sempit mengenai bangunan yang sangat funsional, yang kemudian menjadi perdebatan yang memisu munculnya argumen-argumen baru. Pada waktu itu pula, Giancarlo de Carlo yang melihat adanya krisis yang dihubungkan antara penghargaan yang diberikan terhadap teknologi dengan suaut keyakinan bahwa melalui teknik akan dimungkinkan mencapai sejarah tertinggi dna ukuran internasional, menuntut adanya suatu konsep arsitektur baru.
Richard Geiselmann dan Oswald Mathias Ungers kemudian mengeluarkan pendapat bahwa arsitektur adalah bagian dari ciptaan dan setiap proses kreatif adalah sebuah seni. Proses kreatifitas ini layak mendapatkan kedudukan spiritual tertingi. Teknik adalh aplikasi dari pengetahuan dan pengalaman. Teknik dan konstruksi adalah sumber dari perwujudan nyata, jadi teknik bukan seni.Sehingga pandangan bahwa setiap hal artistic dalam arsitektur adalah kemewahan yang sangat tinggi, sebagaimana fungsional, tidak akan memiliki hal tersebut.Aliran ini sebenarnya hampir sama dengan aliran modern, hanya saja pada masa inilebih menekankan pada bentuk-bentuk  yang isometric dengan permainan bentuk yang lebih berani dari structural rationalism pada era modern…. Selain itu juga mendeskripsiakn bangunan seperti fungsi awalnya. Ini pula yang membedakan dangan structuralism era lama, yang mana karena terlalu fungsional, sehingga bentuk bangunan menjadi seragam, monoton, dan kacau. Tampak bangunan tidak akan bisa mencerminkan fungsi dari bangunan tersebut, jika bangunan itu terlalu fungsionalis. Jika seseorang mengikuti teknik – teknik metode dari arsitektur fungsional, maka hsilnya adalah bentuk- bentuk yang seragam dan monoton (terlihat jelas pada karya-karya hasil arsitektur modern). Dan dengan demikian, arsitektur kehilangan kesempatan untuk mengekspresikan dirinya. Hasil akhirnya adalah sebuah karya arsitektur yang tidak sesuli dengan fungsi dan kegunaannya. Misalnya, daerah peerumahan yang tampak seperti sekolah, sekolah yang tampak seperti bangunan perkantoran, dan bangunan perkantoran yang tampak seperti pabrik.
Ciri-ciri aliran ini yaitu hampir tidak ada yang menyesuaikan dengan formula modern yang biasa digunakan. Dengan pengelompokan yang sangat curam dan pemotongan dari solid danvoid memesah, berubah  ubah, dan mengejutan karena kontradiksi yang nyata dari semua ide arsitektur yang umum, menciptakan struktur yang kompleks dan multi valen yang menunjukkan kecenderungan pemberian prioritas pada bentuk yang isometric. Selain itu, karya arsitektur pada aliran ini menggunakan elemen- elemen detail yang biasanya diambil dari lingkungan setempat.

6.   High Tech
Karya- karya arsitektur aliran ini mengambil bentuk- bentuk dari kary a –karya arsitektur modern untuk diekstrimkan melalui kecanggihan teknologi yang berkembang masa itu. Penggunaan elemen-eleman structural sangat dominan dengan penggunaan material bangunan dari era modern seperti kaca, beton , dan baja yang di ekspose, serta pemilihan warna- warna yang menunjaukkan suatu arsitektur teknologi canggih yang seolah-olah berkiblat ke arah arsitektur masa depan.


Tokyo International Forum
Arsitek : Rafael Vinoly

Kesan high tech pada bangunan ini terlihat pada bagian interiornya yang menggunakan rangka-rangka baja. Tuntutan bentang lebar yang bebas kolom menjadi dorongan utama pada proses perancangan bangunan ini, selain keinginan untuk mengekspose system strukturnya menjadi sebuah ornamen yang menimbukan kesan tersendiri pada banguanan ini.


Contoh Studi Kasus



 Kamioka Town Hall
Arsitek : Arata Isozaki

Bangunan Kamioka Town Hall ini juga menambahkan bentuk- bentuk geometri lain ke dalam bentuk dasarnya. Penataan massa yang tepat dan komposisi massa yang enak dilihat tercipta pada bangunan ini, sehingga penambahan massa / bentuk-bentuk lain pada bangunan ini mendukung massa utama secara keseluruhan.Penambahan dan pengaturan massa pada bangunan ini terlihat jelas baik pada denah maupun pada wujud tiga dimensinya.




Lawson Residence
Arsitek :  Margaretha L Wooley

Ada penggabungan bentuk-bentuk geometri sehingga tampilan bangunan tidak terlihat rata, tetapi menunjukkan adanya pengolahan massa. Untuk mengolah massa ini diperlukan unsur komposisi, bagaimana supaya bentukan yang tercipta dari gabungan massa- massa itu menjadi satu kesatuan yang seimbang.
Lawson Residence yang sebenarnya terdiri atas beberapa massa, menjadi terlihat sebagai satu kesatuan karena penataan massa yang tepat dan kompak. Pemilihan material kaca juga merupakan pemilihan yang tepat karena mampu memenuhi keinginan pemilik  untuk dapat menikmati view luar dari dalam bangunan. Komposisi yang menjadikan bangunan ini enak dilihat tercipta melalui penyusunan dan penempatan jendela-jendela kaca yang tidak monoton.

 
The Beach 
Arsitek : Antoine Predock

Sama dengan bangunan Lawson Residence, bangunan The Beach juga terdiri dari beberapa massa bangunan yang dikomposisikan sedemikian rupa sehingga muncul sebuah bangunan yang berkesan kompak, tidak ada kesan kaku dalam tampilannya.

 

Nippon Electric Glass
Arsitek : Arata Isozaki

Menampilkan bentuk-bentuk structural dan konstruksinya sebagai ornamen. Karya–karya dalam arsitektur neo modern juga menampilkan system strukturnya sebagai ornamen pada dinding luarnya. Seperti pada bangunan Nippon Electric Glass dibawah ini,, bracing- bracing diagonal diekspose sebagai ornamen pada bangunan. Dengan demikian, bracing- bracing tersebut berfungsi ganda, yaitu sebagai elemen structural yang memperkaku bangunan dan juga sebagai ornamen untuk menghias bangunan.Penampilan banguanna yang memperlihatkan ssecara jujur elemen strukturnya itu menunjukkan bahwa bangunan tersebut masih mengikuti gaya banguan arsitektur pada masa modern, tetapi masih dapat dibedakan melalui penataan massa dan pemilihan bentuknya. Meskipun mengadopsi gaya dari banguann arsitektu rmodern, bangunan Nippon Electric Glass di bawah tidak terlihat kaku, dan pengeksposan elemen structural lebih ditujukan sebagai ornamen yang memperindah bangunan.
           

      
 The Associates Center
Chicago
           
            Meskipun bentuknya sederhana, namun karya-karya arsitektur neo modern ini mengolah bentuk- bentuk yang sederhana itu menjadi sebuah bentuk yang tidak teratur (irregular) dan komplek.
            Karya- karya dalam arsitektur neo modern mengandung unsur slogan atau simbol tertentu. Di satu sisi ada sebagian karya yang mencoba meghilangkan kesan satu pengaruh dari daerah sekitarnya, di sisi yang lain malah mencerminkan daerah sekitarnya.
Bangunan The associates Center seperti tampak pada gambar sepertinya terdiri atas dua bagian bangunan yang terpisah. Kedua massa bangunan yang sebenarnya hanya ada satu massa bangunan itu menyelimuti dirinya dengan façade bangunan yang terbuka pada satu sisi, seperti celah sampai ke bagian atas bangunan.Massa bangunan yang demikian solid, tiba- tiba dipisahkan oleh sebuah celah yang mampu membuat bangunan seperti terdiri atas dua bangunan.



Nippon Electric Gymnasium

Ada ruang – ruang isotropic yang ekstrim, berkesan mewah tetapi sederhana.
Seperti terlihat pada gambar, Nippon Electric Gymnasium memilikai ruang dengan bentang yang sangat besar, dengan system structural yang diekspose di bagian atasnya. Penerapan teknologi canggih yang ditemukan pada masa arsitektur modern dimaksudkan unutk memenuhi tuntutan ruang yang sangat besar dan bebas kolom.Demikian pula  penerapannya pada konstruksi atap.
Meskipun menggunakan teknologi yang canggih, namun tampilan ruangnya tetap terlihat sederhana dengan konstruksi yang sederhana pula.



Hyatt Regency Hotel 
Dallas

Meskipun karya-karya arsitektur neo modern memasukkan unsur irama pada desainnya, namun ada juga perulangan yang monoton pada tampilannya.
Mempunyai tampilan luar yang licin, tertutup oleh kaca sehingga menutupi bagian dalam ( konstruksi rangkanya) sampai tidak terlihat dari luar. Penggunaan material kaca sebagai curtain wall ini mampu mengurangi kesan berat bangunan dan menambah volume dan tekstur bangunan.
            Kedua bangunan pada kedua gambar di atas memekai material kaca pada dinding luarnya. Material kaca yang menutupi areal yang luas ini mapu juga menutup rangka yang menopang kaca itu sendiri. Disini, system konstruksi tidak diperlihatkan / diekspose. Pemilihan material pada kedua bangunan ini ternyata mampu menimbulkan kesan licin pada facade banguanan, sekaligus memberi kesan ringan pada bangunan.



Cathedrale d’ Evry
Arsitek : Mario Botta

Terdapat pengurangan kekakuan massa sehingga tidak terlihat sebagai suatu bentuk bangunan yang monoton seperti pada karya-karya arsitektur modern, yaitu dengan mengubah bentuk kotak menjadi bentuk yang lain pada salah satu sisinya.
Terdapat bentuk-bentuk yang ekstrim, biasanya menggunakan teknologi canggih dengan reinforced concrete.    
Tampak pada gambar, bangunan Cathedrale d’ Evry ini  sangat berani dalam pemilihan bentuk ( tabung terpancung). Pemilihan material yang digunakan dalam banguann berupa beton yang diberi warna berani juga. Penambahan bentuk geometri lain ( kotak) pada sisinya menjadi ornamen tersendiri dalam banguann ini karena menghilangkan kesan monoton pada bentukan dasarnya.



West 104th Street
Manhattan

Menambahkan ornamen tertentu pada sisi luar bangunan sebagai pemanis gedung.
            Pada bangunan ini, terlihat tampak bangunan yang berkesan seni karena terdapat pengolahan tampak melalui tekstur façade. Penambahan ornamen ini dikomposisikan sedemikian rupa sehingga bagnunan tampak lebih indah.
  

Etoh Clinic 
Arsitek : Arata Isozaki
 
Menggunakan warna sebagai emphasis pada bangunan.Pada kedua bangunan Etoh Clinic ini, tampak pemggunaaan warna yang kontras. Pembedaan warna tersebut menunjukkan adanya beberapa massa pada bangunan yang digabungkan menjadi satu kesatuan.

2 comments:

  1. Tentang Arsitektur Neo Modern, kalau boleh sy kasih komentar sedikit, hal ini tidak lepas dari peran arsitek yang mendesain setiap bangunan tsb. Terkadang arsitektur neo modern ini terbentur akan regulasi yg ada dan keinginan dari owner terhadap konsep desain yg akan ditampilkan, sehingga arsitek mau tak mau harus mengikuti style desain yg dipilih, sehingga tak banyak kita temukan model bangunan dengan konsep arsitektur Neo Modern ini di Indonesia.
    Ada satu artikel yg sudah sy baca yg sedikit menyindir peran arsitek terhadap konsep arsitektur yang akan ditampilkannya pada desain yg ada. Mungkin artikel itu bisa mewakili apa yang ingin sy sampaikan.
    Ini artikelnya: http://jhutama.mhs.uksw.edu/p/tips-cara-memilih-arsitek-untuk-rumah.html

    Terima kasih
    Ajeng
    (arsitek freelance)

    ReplyDelete
  2. Tambahan.... Ada baiknya setiap arsitek di Indonesia lebih mengedepankan konsep desain arsitektur tradisional asli Indonesia dalam upaya mempromosikannya. Hal ini yang kurang dipahami oleh banyak arsitek Indonesia dimana mereka lebih suka dengan mempromosikan arsitektur negara lain daripada arsitektur negeri sendiri.
    Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan kita bersama selaku seorang arsitek Indonesia yg mencintai negeri ini.
    Demikian.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...