Sunday, April 21, 2013

Generation of Idiots

Pernah lihat postingan sejenis ini di facebook?

 Anda diminta untuk menuliskan karakter atau kata tertentu di kolom komentar, dan menjanjikan akan terjadi sesuatu yang aneh atau tidak biasa.
Bagi saya yang berpendidikan di bidang arsitektur dan tidak terlalu mengerti Ilmu komputer, saya tahu dan yakin bahwa tidak terjadi apapun ketika anda berkomentar seperti itu...
Akan tetapi....

Saturday, April 20, 2013

Earthship : Kesempurnaan sustainable Architecture




Pernah dengar Earthship?

Earthship adalah jenis rumah bertenaga matahari pasif (passive solar) yang terbuat dari bahan-bahan alami dan daur ulang. Nah, earthship yang berkembang sekarang pada awalnya adalah ide desain dan bangunan yang di bangun tahun 70an oleh arsitek asal amerika, Michael Reynolds, pendiri Earthship Biotecture, perusahaan yang mengkhususkan diri pada perancangan dan pembangunan earthship. Ketika itu, mike reynolds ingin menciptakan rumah yang memiliki 3 kelebihan, yaitu:

Thursday, April 04, 2013

Aceh vs Indonesia

Bagi saya, orang-orang yang mengatakan "demi nasionalisme dan keutuhan NKRI" lalu mengibarkan bendera merah putih di aceh adalah salah kaprah, Karena segala hal yg terjadi hari ini adalah masih dalam 'restu' negara kita sendiri dan bukan merupakan tindakan yang mengancam negara. Aceh punya hak untuk membuat bendera dan lambang sendiri berdasarkan MoU Helsinki. Jadi, bendera dan lambang aceh jelas kita harus punya. Jadi ketika ada orang luar aceh yang tidak setuju bendera & lambang aceh disahkan, juga merupakan tindakan yang salah kaprah.

Yang menjadi masalah hari ini di aceh adalah 2 pihak yang memiliki pandangan yg bertentangan. Pihak pertama, yang merasa selama ini berjuang mati-matian membela kedaulatan aceh dan saat ini mendominasi parlemen aceh, merasa punya 'hak lebih'. Pihak kedua, pihak yang merasa menjadi bagian dari aceh baru juga, jadi punya hak yang sama dalam menentukan kedaulatan dan kesatuan aceh.

Pihak pertama tentu menginginkan bendera yang selama ini mereka banggakan dan meraka bawa ketika 'berjuang' yang menjadi bendera Aceh. Pihak ke 2, merasa bendera haruslah lebih plural, melingkupi dan mewakili seluruh kawasan dan sejarah kejayaan aceh, bukan mewakili kelompok tertentu.

Sebenarnya, kedua pihak mulai berbeda pendapat ketika masalah wali naggroe naik kepermukaan. Persyaratan wali nanggroe yang mengatakan "harus bisa berbahasa aceh" membuat salah satu pihak meradang. Dalam hal ini, pihak dominator parlemen tidak cukup membuka telinga untuk mendengar setiap aspirasi yang masuk. Selain itu, pihak yang menolak bendera dan lambang aceh juga berkembang kepada tuntutan kembali pembentukan provinsi ALA & ABAS. Hal ini, bagi saya, menjadikan tujuan mulia penyatuan & kedaulatan aceh menjadi hanya sebatas tujuan politis untuk memperoleh kekuasaan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...