Yap, itu saran saya. kenapa?.
Mungkin di semester-semester awal anda akan merasa hebat dengan perasaan sebagai calon seniman bangunan yang akan lebih kaya dari seorang dokter dalam ukuran satu kali konsultasi. Sebuah iming-iming yang sukses dimimpikan oleh semua mahasiswa arsitektur, dan hanya segelintir lulusan arsitek yang sukses menjalani mimpinya itu.
Sungguh sangat berat menjadi mahasiswa arsitektur, apalagi di semester akhir. bahkan saya merasa tidak ada cukup waktu untuk menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan dosen. Ya, tidak ada WAKTU!. Bayangkan saja, bahkan diwaktunya tidur pun saya harus terjaga bekerja untuk menyelesaikan tugas. Seolah, waktu yang ada belum cukup, tangan yang dua harus bertambah!.. ckckckck..
Oke.
Yang ingin saya bahas kali ini adalah mengenai bagaimana menyiasati agar tubuh tidak down meski harus bekerja siang malam dengan waktu istirahat dibawah 6 jam/hari. kebiasaan tidak sehat ini sering dilakukan oleh mahasiswa arsitektur, terutama di semester-semester akhir.
