Friday, October 09, 2015

Publikasi Foto Satelit Kebakaran Hutan Indonesia Oleh NASA dan LAPAN


grafis.tempo.co


Bencana Asap Ini Sudah Berlangsung Sekitar 2 Bulan. Bahkan di daerah Riau dan sekitarnya telah lebih dari 2 bulan. Namun tidak terlihat banyak perubahan hingga saat ini.

Hal ini dibuktikan dengan pencitraan satelit LAPAN pada bulan September dan satelit NASA pada bulan Oktober


Foto pencitraan asap oleh Lapan per September:

Wilayah Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Barat

Jambi dan Sumbagsel





Dan memasuki bulan oktober keadaan tidak banyak berubah, lihat hasil pencitraan NASA dibawah




Lembaga antariksa Amerika Serikat NASA mempublikasi foto satelit yang menampilkan kabut asap yang menyelimuti wilayah Pulau Sumatera, Kalimantan, serta sebagian wilayah Singapura dan Malaysia.

Foto yang diambil dengan teknologi pencitraan Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang dimiliki satelit Terra milik NASA itu menampakkan kabut asap yang bersumber dari pembakaran hutan di Pulau Sumatra dan Kalimantan.




Kabut asap terlihat tertiup angin ke arah utara, sehingga turut menyelimuti wilayah Singapura dan Malaysia. Titik-titik api juga ditandai dengan lingkaran merah dalam citra tersebut.



Menurut ilmuwan NASA di situs Earth Observatory, kondisi kabut asap dan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia tahun ini menjadi sangat buruk karena dipengaruhi oleh gelombang udara panas El Nino yang memperpanjang musim kemarau, dan mengurangi curah hujan, sama seperti tahun 1997 lalu.

"Kita sedang berada di pola yang sama dengan tahun 1997," ujar Robert Field, ilmuwan NASA yang berasal dari Columbia University, dikutip KompasTekno.





tidak hanya di negara ini dampak asap ini sampai ke negara tetangga. Sebanyak 6.798 sekolah di Malaysia diliburkan sejak awal pekan ini lantaran pekatnya kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan dan hutan di Indonesia tak kunjung mereda. Penutupan sekolah itu menyebabkan sekira empat juta siswa tidak dapat belajar seperti biasanya.

Terkait masalah tersebut, Menteri Pendidikan Malaysia Mahdzir Khalid mengatakan semua sekolah diliburkan kecuali di wilayah Kelantan. Keputusan pemerintah guna mengantisispasi dampak yang lebih buruk seperti masalah kesehatan.

Datin Paduka Chew Mei Fun, Deputi Menteri Urusan Wanita, Keluarga, dan Pelayanan Masyarakat Malaysia, seperti dilansir Bernama, Senin (5/10/2015), menyatakan, Malaysia telah menderita akibat kabut asap ini setiap tahun.

"Ini benar-benar konyol mengingat mereka (Indonesia) tidak pernah menyelesaikan masalah ini. Saya rasa kita harus meminta Indonesia memberi kompensasi. Anak-anak tidak dapat bersekolah," kata Chew melampiaskan kekesalannya.

"Juga pada saat bersamaan, tidak akan ada yang datang berwisata ke Malaysia. Bisnis makanan terbuka anjlok 30 persen. Saya rasa biaya kesehatan warga juga meroket akibat asap ini," kata mantan senator ini.



Sumber :
Kaskus.co.id
news.detik.com
tekno.kompas.com
okezone.com
internasional.kompas.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...