Tuesday, September 29, 2015

Menara Saidah: Gedung Mewah yang Jadi ‘Istana Jin’


Satu Per Satu Penyewa Hengkang


Setahun terakhir, banyak beredar kabar misterius soal gedung mewah yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Menara Saidah, adalah sebuah gedung yang berdiri megah di salah satu area perkantoran paling elit di Ibukota Indonesia. Namun, kontras dengan kemegahan bagunan dan lingkungannya, kisah seram merebak dari gedung yang diresmikan pada tahun 2001 ini.

 

Pada tahun 2007 gedung ini resmi ditutup. Semua perusahaan yang pernah menyewa gedung tersebut angkat kaki, termasuk Kementrian Pembangunan Percepatan Kawasan Timur Indonesia (yang kini berubah nama menjadi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal). Sejak itulah gedung ini bertransformasi dari gedung megah dengan arsitektur Romawi menjadi gedung yang sering disebut-sebut sebagai ‘Istana Jin’.




1. Api dan Obor yang Sering Berkeliaran


Api dan Obor yang Sering Berkeliaran

Masih dalam forum yang sama, beberapa user mengatakan bahwa mereka sering melihat obor atau bola api yang berkeliaran di gedung tersebut. Salah satu user adalah karyawan yang berkantor di daerah Gatot Subroto. Diapun tinggal di tempat kost yang berjarak hanya beberapa ratus meter saja dari gedung menyeramkan itu. Pada malam hari, si karyawan pergi ke luar kamar untuk menggunakan toilet. Saat menoleh ke arah Menara Saidah, dia melihat semacam obor yang berkeliaran di salah satu lantai tertinggi.

User lainnya yang pernah melihat api tersebut adalah seorang karyawan engineering. User tersebut sedang bertugas untuk maintaining jalur transportasi di sepanjang Gatot Subroto. Ketika sedang lembur di malam hari, di sela-sela jam istirahat, sang user sering merokok di halte tepat di seberang Menara Saidah. Dia melihat segumpalan api tampak seperti berjalan dari satu lantai ke lantai lain hingga akhirnya menghilang di puncak menara.


 

 2. Kuntilanak Merah Bermuka Rata


Kuntilakan Bermuka Rata

Salah satu makhluk halus paling terkenal di Menara Saidah adalah kuntilanak merah. Beberapa orang mengatakan bahwa kuntilanak tersebut memiliki muka yang rata. Ada pula yang mengatakan bahwa kuntilanak itu sudah tua dan berambut putih. Namun, semuanya kompak bahwa kuntilanak ini berwarna merah dan sering muncul di lantai tiga.

Menurut pengakuan satpam yang sampai saat ini masih bertugas di sana, kuntilanak ini memang menjadi penghuni yang sering ‘muncul’. Konon, sebelum bangunan ini berdiri, menara Saidah adalah kompleks pemakaman. Ada pula yang mengatakan bahwa di bagian lobi Menara tersebut terdapat sedikitnya lima kuntilanak merah.



3. Satu Per Satu Penyewa Hengkang Hingga Gedung Kosong


Satu Per Satu Penyewa Hengkang

Letaknya yang strategis dan gedungnya yang megah tentu menarik banyak perusahaan untuk menempatkan kantornya di gedung ini. Sejak tahun 2001, banyak perusahaan besar, baik perusahaan milik pemerintah atau swasta yang membasiskan bisnis mereka di gedung ini. Namun seiring berjalannya waktu, satu persatu penyewa meninggalkan gedung ini, hingga akhirnya kosong dan resmi ditutup di tahun 2007. Banyak alasan yang melatarbelakangi hengkangnya para penyewa.

Ada yang mengatakan bahwa uang sewanya terlalu mahal. Hal tersebut memang masuk akal mengingat gedung ini memiliki beberapa patung yang asli di impor dari Italia. Namun ada pula yang mengatakan bahwa gedung tersebut miring beberapa derajat, sehingga membahayakan keselamatan penyewa dan sewaktu-waktu bisa saja ambruk. Hal ini kemudian diperkuat dengan penolakan sang pemilik untuk menunjukkan gambar struktur gedung, ketika salah satu universitas berniat membeli gedung ini. Sejak ditutup delapan tahun lalu, gedung ini dibiarkan kosong dan tidak terawat.



4. Kelelawar Penghuni Puncak Menara

Kelelawar Penghuni Puncak Menara

Dalam sebuah forum di salah satu situs komunitas terbesar di Indonesia, setidaknya ada dua orang yang mengakui akan adanya kelelawar ini. Menurut salah satu user yang pernah mengunjungi Menara Saidah, dia melihat sosok kelelawar besar yang bertengger di puncak menara tersebut. Kelelawar tersebut berbentuk setengah manusia dan tampak seperti ‘penjaga’ dari kerajaan makhluk halus yang ada di sana.

Sementara user lain mengatakan bahwa kelelawar itu bertengger tepat di atas tulisan ‘MENARA SAIDAH’. Menurut user yang menggunakan nama samaran ‘ragingblaze’ ini, makhluk tersebut terkenal dengan sebutan Gargoyle dalam mitologi Barat. Makhluk tersebut adalah kelelawar setengah manusia yang menyamar menjadi patung. Namun, jika ia mendapat terpaan sinar bulan maka dia bisa bergerak dan menganggu orang lain.


5. Jadi Tempat Wisata Uji Nyali


Akibat cerita mistis yang terus berkembang, terutama di media sosial, beberapa orang menjadi penasaran dengan gedung ini. Akhirnya kelompok-kelompok ‘ghostbuster’ pun berkumpul dan mengadakan ekspedisi ke Menara Saidah. Salah satunya adalah sekelompok remaja lelaki berikut ini. Mereka berkumpul dengan misi ingin menempelkan stiker komunitas mereka di Puncak Menara Saidah.

Namun, mereka tidak berhasil karena lift di dalam tidak bisa beroperasi. Mereka jalan melalui tangga darurat dan kesulitan untuk naik sampai ke lantai 30. Namun mereka berhasil merekam beberapa momen seram. Salah satunya adalah suara raungan harimau yang terdengar sangat jelas. Dan di akhir video, mereka berhasil merekam penampakan sesosok berbaju putih.

Menara Saidah dijadwalkan akan selesai direnovasi pada tahun 2015. Namun, hingga sekarang, gedung ini belum juga menampakkan perubahan yang signifikan. Bahkan, sejak 2012 pemilik gedung ini telah menyerahkan pengawasan gedung kepada Polsek Cawang agar masalah keamanan menjadi sepenuhnya tanggung jawab polisi. Pada 2013 Suku Dinas P2B Putu Indiana mengatakan bahwa gedung tersebut telah dicek dengan teodolit dan dinyatakan tidak miring.

Lalu, jika tidak miring, mengapa semua penyewa keluar dari gedung itu? Apakah Anda percaya dengan kisah-kisah mistis di atas? Ataukah Anda bagian dari beberapa orang yang berpendapat bahwa kosongnya gedung ini adalah akibat persaingan bisnis? 


Sumber : boombastis.com








No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...